Cagar Alam Krakatau


krakatau cagar alam

RAKSASA MATI YANG KEMBALI HIDUP
Gunung Kratakatu, pernah merubah peradaban dunia setelah hal yang sama pernah dilakukan lebih dahsyat oleh Gunung Tambora. Dan pada masa yang lebih jauh kebelakang pernah pula dilakukan oleh Gunung Toba Purba. Banyak ahli botani dan peneliti berpendapat bahwa Krakatau telah tamat.
Lalu tahun-tahun berlalu begitu saja. Raksasa mengamuk yang diperkirakan telah usai tersebut tiba-tiba tumbuh begitu cepatnya. Memunculkan gundukan pasir yang juga tumbuh dengan sangat cepat. Tak dinyana, kehidupan pun mulai bermunculan dari si Gundukan Pasir tersebut. Flora dan fauna mulai bermunculan dengan sendirinya. Ekosistem mulai terbentuk dengan sendirinya tanpa campur tangan Manusia sedikitpun. Maka Si Gundukan Pasir tersebut menjadi surga bagi para peneliti untuk meneliti bagaimana alam membentuk diri dan memunculkan kehidupan.

CAGAR ALAM KRAKATAU
Krakatau akhirnya ditetapkan sebagai sebuah kawasan konservasi dengan status tertinggi yaitu Cagar alam. Lalu dilindungi dengan benteng yang bernama UU No. 5 Tahun 1990, yang menyatakan bahwa Cagar Alam diperuntukan guna penelitian dan ilmu pendidikan. Bahkan secara tegas, negara menyatakan dalam aturannya bahwa komersialisasi Kawasan Cagar Alam sangat dilarang dan dikenakan hukuman yang juga tidak main-main.
Bukan tanpa alasan, mengapa sebuah kawasan cagar alam dilindungi dengan aturan yang begitu ketat. Sebab cagar alam adalah kawasan yang akan membantu manusia untuk tetap dapat hidup dengan baik di muka bumi ini. Juga sebagai "lumbung nyawa" bagi kehidupan manusia. Maka jika cagar alam kemudian diintervensi ekosistemnya, maka jangan salahkan alam jika pada akhirnya alam berkerja atas nama "Bencana"
Maka untuk keberlangsungan yang lebih lama dan keseimbangan semesta alam. Tidak kah kita dapat menurunkan rasa ambisi hati, untuk sekedar membiarkan kawasan yang menjaga kehidupan bekerja dengan semestinya tanpa campur tangan Manusia. Terlebih jika terganggu hanya demi eksistensi fana di dunia maya?
Sudah saatnya, kita menjadi manusia yang belajar bijaksana. Memilah-milah meskipun hanya mampu sedikit untuk sekiranya memperlambat. Dan membiarkan alam memiliki ruang privasi untuk bekerja yang manfaatnya juga akan dirasakan oleh manusia itu sendiri—sebagai penghuni yang hanya sekedar singgah.

IRONI KONSERVASI

cagar alam krakatau

Anak gunung Krakatau mempunyai kesamaan dengan pulau sempu di Malang selatan.

Pertama sama-sama berbentuk pulau, kedua sama-sama berstatus Cagar Alam dan yang ketiga sama-sama menjadi tempat wisata dan telah diperdagangkan oleh Biro perjalanan.

Yang menjadi pembeda @bbksdajatim telah mengeluarkan Surat resmi pelarangan wisata di Cagar Alam Pulau sempu.

Begitu juga yang terjadi di Cagar Alam Krakatau permasalahan dan kesalahan tidak hanya pada petugas saja, kesadaran masyarakat umum sangat kurang tentang kawasan konservasi.

Mari kita sama-sama kembali mengenal kawasan konservasi, Cagar alam, aturan dan dampak lingkungan tentang kunjungan wisata di Cagar alam.

Jangan sampai rasa peduli hanya datang saat bencana sudah terjadi!

BERHENTI BERKUNJUNG KE KAWASAN CAGAR ALAM DAN BERHENTI POSTING KAWASAN CAGAR ALAM!
#SaveCagarAlam #SadarKawasan #CagarAlamBukanTempatWisata